Bagaimana Mencintai Allah

Oleh: Iqbal Anggia Yusuf

HADIRNYA kita di dunia ini adalah merupakan bentuk dari cinta dan kasih Tuhan. Tadwin untuk bertemu dengan-Nya tanpa hijab. Segala nikmat dan karunia yang Dia limpahkan adalah rahmat. Itulah sebabnya kita diberikan rasa cinta. Segala puji bagi Allah Tuhan Pemberi Cinta Yang Mahacinta. Tidakkah kita juga cinta pada-Nya?

Cinta adalah perjuangan yang di dalamnya terdapat kasih dan sayang. Juga pengorbanan untuk menaati janji-janji suci oleh yang terkasih tentukan. Ketika perasaan cinta hadir, maka hadir pula lah pengharapan dan kerinduan dirinya terhadap apa dan siapa yang ia cintai. Tentu, pertemuan dengannya lah yang paling diinginkan. Tidakkah kita juga ingin bertemu dengan-Nya?

Tidaklah indah segala sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasakan bila tanpa (rasa) cinta. Cinta terlalu panjang bila harus diukur. Juga terlalu lebar jika harus dibentangkan dengan tangan. Cinta adalah kata suci yang berbisik dalam hati. Tersembunyi. Bukankah benar cinta itu suci? Sebagaimana Allah akan dan telah mencintai hamba-hamba-Nya yang suci dan yang selalu menyucikan dirinya.

Orang-orang yang hatinya hidup adalah yang apabila dibacakan ayat-ayat suci Al-Quran bergetarlah hatinya, bergetarlah rasa takutnya, dan rasa pasrahnya kepada Allah SWT. Dan orang-orang yang hatinya penuh dengan cinta, ia akan selalu mentadaburi ayat-ayat-Nya sebagai kerinduan. Rindu dan terus merindu. Begitulah keadaan hati orang-orang yang mencintai Tuhannya. Hanya dia satu-satunya kekasih. Satu-satunya sumber cinta Penghadir rasa cinta.

Pesona wajah taqwa begitu manis. Tiada rasa takut juga tiada rasa sedih. Tidak kusam, tidak pula lembek. Hatinya akan selalu nyaman dalam pelukkan Tuhannya kekasih tunggal. Tak ada yang ia kasihi selain kekasihnya Maha Pengasih. Tiada cinta abadi selain mencintai-Nya. Abadi, Dia tetap kekasih abadi.Keadaan hatinya sungguh bahagia. Ia menangis. Menangis karena malu dan ingin sekali berjumpa. Hatinya akan selalu merindu karena cintanya yang membara. Bukan kepada manusia, tetapi kepada Tuhannya manusia, Allah Pencipta seluruh alam raya.

Tiada perjuangan dan pengorbanan, bukanlah cinta namanya. Cinta pada Allah dan Rasul-Nya tidak sekadar dikatakan, tetapi dibuktikan. Dibuktikan dengan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit. Ia yang mengharapkan dan meneladani kebaikan, keindahan, serta kesempurnaan Allah, itulah cara yang benar untuk mencinta. Mencintai Allah Tuhan Yang Maha Mencinta. Wallahu a’lamu.

Related

Islamipedia 804015338169291551

Facebook

Hot in week

Comments

Jadwal Shalat


jadwal-sholat

VIDEO

Video : Kajian Akhir Zaman

item