Langit Diciptakan untuk Siapa?
LANGIT terhampar, terbentang lukisan Sang Kuasa. Langit, bak latar burung terbang. Setiap kali memandang lukisan Sang Kuasa, hati ini jauh lebih hangat tak merajuk lagi.
Ulangi lagi memandang ke sana. Sekali lagi, dan sekali lagi! Anda lihat, langit adalah bukti yang luar biasa.
Perhatikanlah tingginya, luasnya, dan juga kokohnya. la tidak menjulang naik seperti api, atau turun anjlok seperti benda-benda padat yang berat. Tiada tiang di bawahnya, tanpa gantungan di atasnya. la diam di tempat dengan kekuasaan Allah SWT yang menahan langit dan bumi sehingga tidak lenyap.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supayajangan lenyap. Sungguh jika keduanya akan lenyap, tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun,” (QS. Faathir: 41).
Perhatikanlah keseimbangan dan keserasiannya! Tidak ada yang retak, lubang, cekung, atau tonjolan. Kemudian perhatikan pula warnanya, warna yang terbaik, paling pas dengan mata, dan dapat menguatkannya.Sampai-sampai orang yang sakit mata disarankan untuk banyak memandang ke kehijauan atau warna hijau yang mendekati hitam.
Para tabib berkata, “Orang yang pandangannya lemah, salah satu obatnya ia harus sering memandang ke sebuah bejana hijau yang diisi air.”
Perhatikanlah, bagaimana Dia menciptakan langit dengan warna ini agar mata yang bolak-balik memandang ke sana tidak menjadi buta atau sakit. Inilah sebagian faedah warna langit. Sedangkan, hikmah sesungguhnya jauh lebih banyak.
Langit yang nampak biru, dihiasi dengan awan putih. Hingga mentari bersinar menerangi setiap pagi hingga senja hari. Tak hentinya setia menemani kehidupan ini. Indah, memang. Sempurna, betul.
Tak ada yang mampu mengungkap dan menyamai ciptaan-Nya. Sungguh Maha Besar Allah atas segala ciptaannya.
Allah SWT ciptakan langit untuk kita. Ya, kita hambanya. Agar apa? agar kita mampu bersyukur dan merenungi segala ciptaannya, hingga kita semakin dekat dan lekat mendekat kepada-Nya.
Taka da Tuhan yang berhak disembark kecuali Allah SWT. Dia menciptakan langit untuk kita, hamba-Nya. Dia ciptakan bumi, tata surya, udara, pohon, tanah, dan semua ciptaanya yang lain, untuk siapa? Untuk siapa? Hanya untuk kita, hamba-Nya.Yang terkadang setiap saat mudah tergelincir dalam dosa, dalam kehinaan. Namun, sekali lagi Allah SWT Maha Penyayang, Ia memberikan kita kesempatan berulang kali agar kita bertaubat dan memohon ampun atas segala dosa.